Imajinasi

Imajinasi adalah anak dari pemikiran yang mengacu pada sebuah gambaran seseorang terhadap sesuatu atau sebuah benda ataupun keadaan yang di proyeksikan oleh hati dan otak, serta di pengaruhi oleh perasaan di waktu yang sama, yang terkadang berada diluar logika, imajinasi juga adalah sebuah proses pembangunan suasana tersendiri yang terjadi di alam bawah sadar akan suatu kondisi yang sesungguhnya di inginkan atau hanya sebagai pewarna alam bawah sadar itu sendiri. 

Imajinasi bisa di realisasikan dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan menggambar, melukis, memahat, dan berbagai macam kegiatan seni lainya secara garis besar dan umum, namun dalam beberapa hal imajinasi menjadi sebuah daya motorik seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dengan dukungan mimpi, dan keyakinan yang kuat sebagai motivasi diri dalam pencapaian sesuatu yang dinilai tidak mungkin oleh orang lain.

Sebagai manusia kita tidak pernah lepas dari imajinasi, setiap orang mempunyai imajinasi "Gila" nya masing masing, namun dengan adanya imajinasi itu kita bisa tetap menjaga kreatifitas dalam diri hidup dan berkembang, secara sadar atau tidak sadar kita sering menggunakan imajinasi kita dalam proses komunikasi baik verbal dan nonverbal, serta menggunakan imajinasi kita untuk menciptakan sesuatu yang baru, dengan kata lain imajinasi merupakan kunci dari inovasi atau dengan kata lain inovasi adalah hasil dari imajinasi. 

Imajinasi dalam pemahaman lain adalah sebuah pembayangan seseorang terhadap sesuatu yang terjadi, sebagai contoh terkadang ketika sedang marah manusia berfikir untuk membunuh dan menganiaya orang yang membuatnya tersinggung atau sakit hati dan sebagainya, namun tentu saja hal itu tidak dilakukan secara harfiah kita hanya membayangkan sesuatu tersebut terjadi atau menimpa lawan kita, hal itu sebenarnya adalah ceriminan dari kemarahan dan amarah serta rasa berkurangnya harga diri yang di proyeksikan oleh ego sehingga menghasilkan imajenasi yang negativ yang di tujukan untuk orang yang telah menyinggungnya, namun hal itu tidaklah selalu buruk, jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda imajenasi seperti itu di nilai positif karena secara tidak langsung dapat meredam rasa kecewa dan amarah orang seseorang, namun perlu di ingat beberapa orang merealisasikan imajinasi mereka yang negativ itu menjadi tindakan yang nyata dengan alasan sakit hati yang menimbulkan penyesalan di kemudian hari,  hal ini sudah pasti buruk dan tidak baik, namun segala sesuatu dan semua tindak tanduk manusia yang di dasari oleh akal dan perasaan mempunyai alasannya sendiri sendiri, dalam kasus yang saya sebutkan diatas alasan yang dapat kita ambil dan lihat atas tindakan negativ itu adalah orang tersebut telah mengalami disfungsi pemikiran, sehingga mengabaikan nalar dan logika, mereka lebih membiarkan emosi menyelubungi hati mereka sehingga menjadi gelap mata atau kalap menyikapi sebuah masalah.

Jadi pada intinya imajinasi itu telah ada sejak kita di lahirkan, namun kondisi kejiwaan, mental, lingkungan, hasrat, keinginan, dan kedewasaanlah yang menentukan imajinasi itu dapat menjadi hal yang positif atau negativ. 

Yang perlu menjadi catatan adalah belajar untuk mengendalikan diri kita, kalahkan emosi, rasa takut, galau, tidak percaya diri dan berbagai hal negativ lainnya agar kita tidak terjebak dalam kehidupan orang bar-bar.
"Jadilah "Raja" dari pemikiran kita sendiri, dan jangan pernah menjadi budak darinya"

Maka teruslah berimajinasi karena itu adalah bagian dari diri yang bila di hilangkan maka berdampak pada kesehatan alam pikiran kita sendiri. 
semoga bermanfaat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

hipni apotik mengatakan...

info yang sangat bermanfaat

Posting Komentar

Entri Populer